Sering mendengar kata “terorisme”? tentu anda akan menjawab ya. Memang, bukan sebuah istilah baru bagi kita, rakyat jelata ini. Terorisme yang diidentikkan dengan kecaman Islam radikal akan pemerintah kapitalis sering menjadi headline di berita-berita dalam berbagai bentuk media. Namun, sudahkah kita memahami arti sebenarnya dari terorisme itu sendiri. Karenanya, marilah kita mengkaji bersama dalam rubrik kali ini.
Sering mendengar kata “terorisme”? tentu anda akan menjawab ya. Memang, bukan sebuah istilah baru bagi kita, rakyat jelata ini. Terorisme yang diidentikkan dengan kecaman Islam radikal akan pemerintah kapitalis sering menjadi headline di berita-berita dalam berbagai bentuk media. Namun, sudahkah kita memahami arti sebenarnya dari terorisme itu sendiri. Karenanya, marilah kita mengkaji bersama dalam rubrik kali ini.
Terorisme mencuat sesaat setelah peristiwa hancur leburnya gedung kembar WTC di Amerika Serikat 7 tahun yang lalu. Presiden George W.Bush lanatullahalaih itu tanpa menunggu langsung mengecam peristiwa “memilukan” itu sebagai bentuk perlawanan akan kekuasaan “agung” AS. Ia mengatakan bahwa ini merupakan tanggung jawab kelompok fanatik agama yang tidak menginginkan hegemoni Barat akan mereka (Irak, Afghanistan, negeri-negeri Islam (negeri dunia ketiga)). Kalau ada penduduk di negeri manapun yang memiliki nama bercitrakan Islam, dia akan langsung dicurigai sebagai anggota kelompok fanatik agama penghancur imperium kekuasaan AS.
Kini, setelah sekian lamanya aksi terorisme jarang terdengar di telinga kita, antek-antek AS mulai gerah dan kembali menghembuskannya ke tengah-tengah masyarakat dengan dalih melalui kekerasan yang dilakukan FPI beberapa waktu lalu. Masyarakat dicecoki dengan pemberitaan secara sepihak oleh media dan akhirnya langsung berkesimpulan bahwa FPI-lah biang keladi dari ketidaktenteraman masyarakat di Indonesia. Jangan heran, karena FPI memang dikenal “keras” dalam menegakkan Islam kaffah. Tak ayal lagi jika mereka akhirnya berontak ketika Rasul, yang setelahnya tiada pengganti, diinjak-injak dengan keberadaan rasul baru, Ahmad Ghulam dari Hindustan. Perlu saya informasikan disini bahwa peristiwa baku hantam di Monas tersebut sebenarnya dimulai oleh pihak AKBB. Merekalah yang menyulut kemarahan anggota FPI yang ketika itu sedang berdemonstrasi perihal pembubaran Ahmadiyah. “Hal inilah yang disampaikan Kapolri Jenderal Soetanto di forum DPR-RI. Pihak Munarman hanyalah berbekal tangan kosong sementara AKBB bersenjata api yang diletuskan berulangkali. Penghancuran Islam melalui opini pelaku kekerasan dan stigma teror sementara pupus sudah”.
Lalu siapa sih the true terrorist in this world? Jawabannya mudah saja, Amerika Serikat. Loh kok mereka? Wah anda yang sering menonton film Hollywood pasti akan geram sendiri karena gambaran kebengisan AS tak pernah muncul dalam film-film produksi negara adidaya itu. Justru dengan penyembunyian itulah, AS menjadi teroris yang paling aman keberadaannya di muka bumi ini. Mereka meneriakkan keadilan ke seluruh penjuru dunia namun tak pernah memberikan ruang bagi Palestina untuk menentukan nasib negeri merka sendiri. Mereka berkoar-koar tentang kemanusiaan dan pentingnya kesehatan, padahal dalam kenyataan yang pahit, mereka adalah penjahat manusia yang membantai 1 juta rakyat Irak meninggal, membiarkan 4 juta penduduk Irak kehilangan rumah dan perlindungan. Selain itu, pada tahun 1945, Nagasaki dan Hiroshima dibom oleh AS untuk menunjukkan kedigdayaan mereka atas bangsa-bangsa lainnya terutama Uni Soviet dan kekuatan komunis yang merupakan saingan terberat AS yang berideologi kapitalisme.
Kata-kata Bush, “either you are with us or with terrorist (bersama kami atau dengan teroris)”, benar-benar telah dia buktikan. Dia akan menggempur siapapun yang menentang kekuasaannya tak terkecuali pemerintah Indonesia yang terkesan takut kepada kekuatan Barat. Perang terorisme yang kini dilancarkan sebenarnya merupakan lanjutan Perang Salib yang sempat terjadi pada tahun 1095M dan target AS saat ini adalah kelompok yang menyuarakan kebenaran berbau Islam alias harakah Islam.
Solusi
Umat Islam jangan terpengaruh dengan isu terorisme karena pihak asing menginginkan persatuan Islam terpecah. Perlu anda ketahui bahwa umat Islam kini mulai menunjukkan keterikatannya satu sama lain. Mereka meneriakkan penerapan Syariah Islam dengan prosentase 83%.
Saudara-saudaraku sekalian, dari penjabaran fakta di atas, jelaslah bagi kita bahwa musuh-musuh Islam berasal dari kalangan orang-orang dan negara-negara kafir begitu membenci Islam dan kaum Muslim. Mahabenar Allah SWT yang berfirman:
Telah nyata kebencian dari mulut mereka (orang-orang kafir) dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami) jika saja kalian memahaminya (QS Ali Imran [3]: 118).
Mereka enggan menghentikan fitnah atas Islam dan kaum Muslim. Namun demikian, agama Allahlah yang bakal memang, sebagaimana firman-Nya: Sesungguhnya dari dulu pun mereka telah mencari-cari kekacauan dan membuat pelbagai macam tipudaya untuk (menghancurkan)-mu hingga datang kebenaran (pertolongan Allah) dan menanglah agama Allah, padahal mereka tidak menyukainya. (QS at-Taubah [9]: 48).
Wallahu a’lam bi ash-shawab.
Pengirim/Sumber Artikel :
Firima Zona Tanjung, Mahasiswi Univ.Padjadjaran, Al Islam edisi 413/ Suara ISLAM ed.47
By: KP Komsat.Abd. Azzam